You are viewing a single comment's thread from:
RE: There's No Such Wonder Woman in Aceh : Subaltern Story
Ya... Ada banyak problem patriarkal dan akhirnya perempuan memyempit di ruang publik. Salah satu indikator, dr hasil riset saya beberapa tahun lalu di sebuah kabupaten di Aceh, dari 700 kampung gak ada satupun Geuchiek atau kepala kampung yang perempuan. Jangan bilang bahwa Geuchiek adalah posisi laki-laki. Demikian pula di Aceh Utara, dari 45 anggota DPRK nya, hanya ada satu perempuan. Kita bisa menilai posisi publik untuk perempuan. Perlu ada banyak affirmative action untuk ini. Kerja masih panjang.
saya beberapa kali menulis di majalah Potret di Aceh, mengenai masalah perempuan ini... dan jujur, saya gemas banget! hahaha...