Pukul 5 pagi saya sudah terbangun dari tidur karena bunyi alarm yang selalu saya atur pada pukul 5 tepat. Dengan tubuh masih lunglai saya menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan berwudhu. Di masjid melalui toa terdengar muazin sedang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Ayat-ayat pendek dengan irama tartil. Tidak lama kemudian sang muazin mengumandangkan azan dengan sangat merdu.
Saya bergegas menuju ke masjid dengan berjalan kaki yang jaraknya kurang dari 100 meter dari rumah. Saat tiba di masjid para jamaah yang hadir masih sedikit, sedangkan imam masjid belum terlihat. Beberapa saat kemudian imam masjid yang bernama Ustadz Ilyas sudah datang dan para jamaah juga semakin banyak yang hadir. Muazin segera mengumandangkan iqamah dan kemudian imam mengatur shaf.
Setelah selesai menunaikan sholat Subuh, saya segera kembali ke rumah. Jam masih menunjukkan pukul 05.40 saat saya tiba di rumah. Kemudian saya masuk ke dalam kamar tidur untuk mengambil smartphone yang saya letakkan di atas meja kecil di samping tempat tidur. Saya membuka laman Steemit untuk melakukan kurasi terhadap steemian yang berpartisipasi di The Diary Game. Selama satu jam melakukan kurasi saya hanya mampu membaca sekitar 12 entri. Karena hampir setiap entri saya komentari.
Sekitar pukul 06.40 istri saya mengajak saya sarapan, ternyata hari ini dia menyediakan "Getuk" kesukaan saya sebagai menunya. Dia membelinya di tempat langganan saya di Kota Meureudu yang berjarak 10 menit dari rumah kami. Dalam tempo 5 menit "Getuk" tersebut sudah saya habiskan tanpa sisa. Dan kemudian saya mandi untuk bersiap berangkat kerja ke Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli di Kota Sigli (Aceh, Indonesia).
"Getuk" yang mejadi menu sarapan saya pagi ini
Sekitar pukul 7 pagi saya sudah dalam perjalanan ke Kota Sigli untuk bekerja. Butuh waktu sekitar satu jam untuk tiba di Kota Sigli dengan kecepatan sedang dan lalu lintas lancar. Karena di daerah kami sangat jarang terjadi kemacetan lalu lintas. Pagi ini cuaca sangat cerah. Hanya dua jam pasca matahari terbit, cuaca sudah sangat cerah dan panas. Sekitar pukul 8 pagi saya sudah tiba di Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli. Setelah memarkirkan mobil di tempat parkir, saya segera menuju ke Departemen Radiologi.
Cuaca pagi yang cerah saat perjalanan ke tempat kerja
Setelah menyelesaikan serah terima tanggung jawab dengan petugas shift malam, saya meminta izin kepada kepala Departemen Radiologi untuk pergi ke kantor pelayanan Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat), saya ingin melunasi pajak sepeda motor saya yang akan jatuh tempo bulan depan. Tiba di sana ternyata sudah sangat ramai orang yang antri di dalam kantor Samsat, sehingga saya menghubungi teman saya Nadif yang bekerja di sana. Setelah dia datang menjumpai saya, saya meminta tolong kepadanya untuk mengurus proses pelunasan pajak sepeda motor saya.
Kantor Samsat Kota Sigli tempat saya melunasi pajak sepeda motor
Kemudian saya kembali ke rumah sakit dan langsung menuju ke Departemen Radiologi. Hari ini pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi masih seperti biasa. Sejak pandemi COVID-19 melanda daerah kami, jumlah kunjungan pasien menurun drastis. Karena pasien menahan diri untuk berobat ke rumah sakit. Sehingga beban pekerjaan kami semakin berkurang. Waktu efektif bekerja hanya 3 nam dari jam kerja yang di mulai pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang.
Saya sedang bekerja di ruang modalitas CT Scan di Departemen Radiologi Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli
Begitu juga dengan saya di bagian Computed Tomography Scanning (CT Scan), hari hanya lima pasien yang membutuhkan pelayanan dengan modalitas tersebut, untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut hanya butuh waktu sekitar 2 jam 30 menit. Dan biasanya waktu puncak kunjungan pasien pada rentang pukul 10 - 13 siang. Sehingga sebelum jam kerja berakhir, saya selalu dapat menyelesaikan tugas saya.
Pukul 2 siang saya sudah meninggalkan Departemen Radiologi karena jam bekerja sudah berakhir. Saya pun segera kembali ke rumah dan menempuh perjalanan selama satu jam untuk tiba di rumah. Saat tiba di rumah saya segera mandi dan makan siang kemudian beristirahat untuk mengembalikan energi yang terkuras. Sekitar pukul 4 sore saya sudah terbangun. Di luar terdengar suara hujan yang sangat deras.
Setelah menunaikan sholat Ashar, istri saya menyajikan makanan yang sangat unik yang hanya ada di Kota Meureudu, yaitu "Bakwan" yang disajikan dengan kuah "Mie Caluek". Ini merupakan makanan favorit kami di saat sekolah dulu. Hampir semua kantin sekolah menyediakan makanan ini. Di Kota Meureudu banyak juga outlet yang menyediakan makanan ini.
"Bakwan" dengan kuah "Mie Caluek" yang melegenda di Meureudu
Setelah menikmati "Bakwan" yang di campur dengan kuah "Mie Caluek", saya bermain dengan anak-anak di rumah atau tepatnya di atas kasur, mereka sudah menunggu dari tadi untuk bermain dengan saya. Mereka adalah Zaki dan Azkadina. Mereka termasuk sangat rukun satu sama lain, sehingga sangat jarang mereka berantem atau berebutan sesuatu. Saya bermain bersama mereka sampai menjelang matahari terbenam, dan sesudah matahari terbenam, saya menunaikan sholat Maghrib di masjid terdekat. Saat itu hujan sudah reda.
Zaki dan Azkadina yang asyik bermain dengan saya di atas kasur
Sekitar pukul 8 malam saya menuju ke warung kopi "Terminaltor" untuk nongkrong bersama teman-teman. Sebagai pelengkap saat nongkrong, saya memesan teh lemon hangat dengan harga 5000 rupiah per cangkir (1,8 STEEM). Saya nongkrong bersama teman-teman sampai pukul 11 malam, kemudian saya kembali ke rumah dan beristirahat.
Teh lemon yang menjadi pilihan minuman saya saat nongkrong bersama teman-teman
Info:
Saya dan tim mengadakan kontes fotografi dalam The Diary Game, anda dapat mengunjungi link berikut ini untuk info lebih detail tentang kontes.
https://steemit.com/hive-103393/@steem.sea/steem-sea-community-contest-part-5-photography-in-the-diary-game
Kami bergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai leader,
@muzack1,
@ernaerningsih,
@lord-geraldi dan
@p3d1.
Ingin tahu tentang saya? Klik disini
Ternyata bukan hanya di tempat saya orang takut ke rumah sakit. Rumah sakit sekarang menjadi momok yang menakutkan semenjak covid-19. Orang-orang lebih memilih berobat tradisional daripada ke rumah sakit.
#onepercent
#indonesia
Itu benar sekali..😀
Share ke Twitter:
Beberapa hari di kota saya sering mendung bahkan hari ini sedang hujan, saya rasa sekarang sudah memasuki musim hujan dan beberapa kabuten atau kota lain di Aceh belum menentu cuacanya, makanan khas getuk membuat saya swlalu iri dengan anda @anroja
#onepercent
#indonesia
Iya, cuaca sering tidak menentu saat ini
Membayangkan pandemi covid-19 yang belum mereda saya malah semakin prihatin dengan kondisi siswa kami di dunia pendidikan, semoga paramedis tetap semangat dalam melakukan pelayanan dirumah sakit
#onepercent
#indonesia
Saya lihat berita di Instagram tadi malam, dari akun @aceh-worldtime, yang menyebutkan bahwa banyak Dokter di Rumah Sakit Teungku Chik Di Tiro, yang mengundurkan diri. Kalau tidak salah ada sekitar 17 orang. Begitu membaca berita tersebut, saya ingat kalau bapak kerja disitu. Apa benar itu pak ?
Mari bergabung dengan kami di Kruenggeukueh ada rekan yang datang kemari
Oke 😃
Hehehe, saya tidak berani berkomentar masalah politik aduen
owhh, yaya, sekarang saya sudah faham pak kemana arahnya. Saya yakin itu cuma berita hoax
No comment...😀
😁
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team
Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.
Enhorabuena, su "post" ha sido "up-voted" por @dsc-r2cornell, que es la "cuenta curating" de la Comunidad de la Discordia de @R2cornell.
very nice post. Im motivated by your post. I will improve my post. Try to post like you.
#onepercent #bangladesh
Itu sebuah hal yang positif bagi anda untuk memaksimalkan reward yang akan anda dapatkan.
Komandan gimana sih rasa teh lemon tuh ? Saya belum pernah menikmatinya
#onepercent
#indonesia
Asam manis lah,,,😀😀😀
Asekk 😋😋😋
Sungguh Aceh selain surganya warung kopi, Aceh juga rajanya Mie Caluek, kelezatannya dapat membuat kita ketagihan.
#onepercent
#indonesia
Itu benar sekali