You are viewing a single comment's thread from:
RE: Kami, yang Tidak Baik-Baik Saja
Kenapa Bu Cici bisa berempati—dan bahkan bangga—pada saya?
Saya hanya menyatakan yg saya pikir dan rasakan. Mungkin saya pernah puyeng akan berita buruk tentang kamu, tapi kenapa harus fokus pada sesuatu yg saya tidak tahu kebenarannya? Saya tidak peduli dengan keputusan salah yg pernah kamu ambil akibat berusia muda.
Saya peduli melihat kebangkitan kamu menjadi apa yg kamu inginkan, siapapun yg mendukungmu dengan cara apapun maka itu berkah buatmu. Saya tidak bisa menarikmu dari situasi saat itu, tapi saya percaya dan berdo'a agar kamu menunjukkan kekuatan pikirmu yg sangat cerdas lagi rasional itu.
Kamu berharga, kamu penting dan kamu layak! Entah berapa kali saya bilang itu dulu.