You are viewing a single comment's thread from:
RE: SLC | S22W1 : Learning Through Play
Terimakasih sudah mengundang saya pada kontes yang sangat bagus ini.
Pembelajaran yang anda uraikan di postingan ini sangat menarik, walupun tanpa adanya alat peraga, tetapi tetap bisa membuat anak didik dan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.
Semoga anda sukses di kontes ini.
sama-sama semoga kita semua bisa jadi pendidik yang sebenarnya. Bukan hanya mengajar tapi mendidik sehingga para putra putri siswa dan siswi menjadi manusia seutuhnya. manusia paripurna yang mmapu memberi kontribusi kepada diri, keluarga, lingkungan masyarakkata bangs negara serta agama.
Kekurangan kita selama ini adalah mendidik karena mengajar lebih mudah jika hanya dilihat sebgai menransfer ilmu secara kognitif. kan berbeda jauh dnegan mendidik dengan sepenuh hati bukan hanya sekadar memberi pelajaran tapi juga keteladanan bagi gewnerasi muda.
salam dari Klaten jawa tengah
Ia bnar sekali yang anda katakan, mendidik itu tidak hanya cukup dengan memberi apa saya yang ada di sebuah buku, hanya mengajar menggunakan text book saja itu namanya kurang efektif.
Kita juga harus bisa membimbing, harus bisa menjadi seorang penasehat bagi mereka, seorang yang bisa merubah akhlak, tutur kata, sikap, moral, serta harus bisa mewujudkan dan melahirkan sebuah skill bagi mereka.
Kalau kita bisa, maka kita akan menjadi seorang guru yang sesungguhnya.
buku dan sarana mungkin lenih banyak menjadi jalan bagi pengetahuan anak yang akan terus bertambah, sementara guru menjadi perantara bagi pemahaman anak akan berbagai aspek kehidupan. Dengan sinergi yang baik antara murid, guru, keluarga dan pemerintahlah semiua itu akan terwujud sehingga peran guru sebgai wasilah akan membuat siswa terbuka wawasannnya dan seiring perjalanan waktu akan menemukan pengalaman yang berguan bagi kehidupan di masa depan. Dengan bekal empiris inilah maka sesungguhnya seperti pepatah guru yang terbaik adalah pengalaman benar-benar akan terbukti. Ini emmbuat guru sebgaiamana diamantka oleh Ki Hajar Dewantara berdiri di depan di tengah dan di belakang ettap akan bisa memberi pengaruh baik kepada para siswa.
Di depan maka dia akan menjadi contoh dan memberi teladan kepada para ssiwa sebagaimana dikatakan dengan ungkapan Ing ngarso sung tulodho. demikiaan juga saat berada di etnagh murid akan mampu menjadi pemberi semangat dan membangun tekad sehingga gairah murid untuk belajar dan emncapai cita-cita akan semakin berkobar sebagaimana ungkapan Ing madya mangun karsa. Sedemikian juga saat berada di belakang siswa mampu mengikuti dan memberi dorongan kepada para mudir untuk menacapai kemajuan seperti ungkapan tut wuri handayani.
Jika amant ini semua bisa dilakukan oleh para guru maka saya yakin epndidikan sebagaimana diamanatkan dalam uud45 akan tercapai.
Ya semua perlu bersinergi untuk saling bergandengan tangan lalu bergerak dengan irama dana denyut yang sama sehingga akan mampu meraih apa yang diimpikan. Terima kasih untuk #comment yang sangat memberi penguatan kepada saya.
Sama-sama. Kita mengajar memang menggunakan buku, akan tetapi kita juga harus memberi pemahaman dan menterjemahkan harus bisa lebih dari buku. Serta tidak berpegang juga pada sebuah text book. Seorang guru sangat berat dalam menterjemahkan dan memaparkan sesuatu yang ada di buku. Bila kita mengajar hanya menggunakan text book saja, sama juga dengan menyerahkn buku ke siswa untuk mencatat, membaca maupun mendektenya tanpa pemahaman di luar text book.
Anda memang seorang guru yang berpengalaman penuh dengan ilmu pendidikan, seorang guru yang sejati.
Guru memang harus bisa memberi warna dan coretan bagus apada selembar kertas putih jika itu diasosiasikan sebagai murid. Tentu saja butuh sentuhan pedagogik seorang guru dan saya termasuk yang percaya banyak guru yang sebenarnya lebih pintar satu malam dari muridnya. Itu menmgapa saya yakinkan pada diri saya untuk terus belajar bahkan dari dan bersama anak-anak. Itu membuat kita akan merasa nyaman tanpa takut jika punya murid yang ternyata logikanya jauh lebih dalam dari kita. Saya selalu katakan kepada anak-anak bahwa kalau saya hanya bisa mencapai pendidikan formal sarjana maka anak-anak harus punya kemampuan yang jauh lebih besar, kalaulah itu pendidikan formal maka mereka harus lebih tinggi. Namun, tidak juga lantas merendahlan yang tidak mampu menempuh jejnajg formla. kita harus dorong mereka untuk mencapai sesuatu yang jauh lebih baik. Kalau kka hanya bisa mengajar mereka untruk praktik membuat es krim maka kita dorong mereka untuk nisa menjadi pengusaha es krim sehingga mereka akan bangga dengan diri meski tanpa mendapatkan pendidikan formsal yang tingi seperti teman-temannya. Kita juga yakinkan mereka dengan wirausaha maka mereka bisa membuak laapangan kerja yang luas dan mampu membuat negeri ini jauh lebuh indah tanpa pengangguaran. Bukankah itu smeua bakti untuk negeri?
Saya tidak setuju saya dikatakan sebagai guru sejati. Saya hanya ikutr membantu anak-anak untuk menemukan jatio diri mereka dan membersamai dalam belajar.
Seorang guru itu tidak akan mengakui dan menerima gelar itu, dia cukup dengan melihat anak didiknya sukses semua sudah membuat dirinya senang.
Seorang yang penuh dengan ilmu pengetahuan tidak akan pernah mau mengakuinya bahwa di seorang guru yang sejati.
Bapak ingatkan,
Bila padi makin berisi, maka padi akan semakin merunduk,,
Itulah sikap anda pak, itulah anda.
saya selalu takut saat dipuji karena bisa melenakan diri. Saya lebih suka sebagai sharing bersama. Dan akan jauh lebih berguna jika kemudian ada nilai dan manfaat yang bisa dipetik. Kalaulah ini hanya sebgai bual-bual maka semoga kita diampuni karea=na yang sering jadi jalan dosa dalam hidup adalah lisan dan sekarang mungkin bergeser jadi jari. namun semua itu harus membuat kita bisa mawas diri. Dan saya yakin njenengan adalah orang bjkak yang mmapu meilha dan memilih yang baik dan terbaik sehingga dalam perjalanan karier anda akan selalu dipenuhi berkah. Semoga apapaun yang dikerjaka jadio jalan untuk beribadahsebgaia bekal yang akan kita bawa kelak dalam alam baka.
Bener bahwa ilmu padi akan selalu kita gemggam agar bisa menjalani hidup penuh makna tidak lagi mendiongak ke atas tanpa ada hasil. Semoga kita bsia belajar dari padai. Padi yang kit tanam terkadang kita klaim hasilnya karena kita yang kasih pupuk. Kita tak pernah tahu bahwa padi kalau malam bulirmya akan membuka seperti sedang meminta agar diberi oleh tuhan. Dan kita mengatakan karena kitra pakai gandasil atau obat lain. Kita tak pernah memperhatikan bahwa dalam setiap bulir selalu menengadah dan berdoa