Berusahalah Menulis Dengan Benar

in #indonesia7 years ago (edited)

menulis..jpg


SETELAH melihat dan mengikuti dengan saksama berbagai macam artikel yang berseliweran di Steemit maka bisa saya simpulkan masih banyak yang memiliki kemampuan menulis di bawah standar. Mohon maaf mungkin saja ada yang tidak suka dengan pernyataan saya ini. Tapi Itulah faktanya.

Penilaian ini muncul karena saya terlalu sering menemukan artikel dengan tata bahasa tulisan yang amburadul. Masih ada pengguna Steemit yang masih mengabaikan kerapihan menyusun kata-kata, membiarkan satu paragraf terlalu panjang. Hanya membubuhi banyak tanda koma dan diakhiri dengan tanda titik. Sungguh merusak mata untuk dibaca.

Banyak sekali saya menemukan penulisan yang salah karena mereka menulis seperti ini: dimana, diwaktu dan diantara. Ini adalah contoh kecil. Seharusnya yang betul karena menunjukkan tempat maka ditulis: di mana, di waktu dan di antara. Mengapa “di” harus ditulis terpisah? Karena menunjukkan tempat.

Namun anehnya justru artikel yang ditulis seperti itu banyak mendapat vote. Saya yakin orang yang memberikan vote tidak pernah tuntas membacanya. Lagi-lagi kita memperbincangkan soal kualitas sebuah artikel yang diposting. Jadi kalau bicara kualitas bukan hanya konten saja tapi termasuk juga tata bahasa tulisan.

Bagaimana mungkin kita bicara kualitas postingan di Steemit tapi mengabaikan tata bahasa tulisan yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Jangan-jangan motif bergabung di Steemit lebih banyak dipengaruhi karena ingin mendapatkan uang. Kalau ini alasannya tentu kita tidak akan pernah mendapatkan artikel yang berkualitas.

Salah satu cara meningkatkan kualitas tulisan adalah banyak membaca karya orang lain. Catat ya, tulisan bagus tidak akan lahir kalau si penulis malas membaca tulisan orang lain.

Oleh karena itu saya memberikan apresiasi kepada @jharyadi dari Bandung yang telah membuat postingan berseri tentang latihan menulis. Saya baca yang beliau tulis sangat mendasar sehingga memudahkan untuk dipelajari karena ada contohnya.

Untuk penggguna di Steemit, kalau mau belajar menulis mesti rajin menyimak postingan @teukumukhlis, @ayijufridar, @zainalbakri, @masriadi, @teukukemalfasya, @andifirdhaus, @hermanrn, @razack-pulo, @bahagia-arbi, @mariska.lubis dan @rismanrachman. Belajarlah menulis dari postingan mereka ini.

Semoga yang telah saya sampaikan di sini bisa diambil nilai positif. Buang jauh-jauh prasangka buruk. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya.

Salam,
@dsatria

--
Sumber Foto: republika.co.id

Sort:  

Saya rasa kalau kita terlalu menuntut profesonalisme dalam steemit, maka pengguna steemit tidak akan bertambah. Banyak orang yang tidak mengerti kaedah menulis yang benar, kita memang menginginkan pengguna steemit menjadi penulis profesional kedepannya, tapi tidak dengan memaksakan secara instan. Saya tidak setuju dengan ide dari Pak @dsatria, kita seharusnya membimbing mereka disaat mereka sudah mau menulis, bukan lansung menvonis mereka dengan mengatakan demikian. Jika kita memaksakan harus menulis secara profesional, satu persatu mereka akan mundur teratur Pak @dsatria, sedangkan tujuan utama steemit adalah menyaingi media sosial lainnya. Bukan hanya itu saja, orang yang merasa kena serangan dari kata-kata kita juga akan menyerang balik sesuai dengan kemampuannya. Saya tetap menganggap steemit adalah media sosial yang berbeda dengan yang lainnya, hanya saja saya menekankan supaya mereka menghindari plagiat. Mohon maaf jika ada kata-kata saya yang salah, inilah menurut pandangan saya.

Saya pikir tulisan Pak @dsatria ini layak mendapat perhatian dari para steemian yang berminat meningkatkan kualitas tulisannya. Jangan sampai karena kita sudah sering menulis lantas menganggap tidak perlu belajar lagi. Padahal belajar itu penting, agar kemampuan dan kualitas tulisan kita terus meningkat dari waktu ke waktu.

Mohon izin ikut membagikan artikel indah ini ke blog saya. Go resteem !

Terima kasih tuan guru sudah memberikan semangat untuk saya.

Terima kasih juga buat pak Dosen yang memberikan motivasi kepada saya.

Ulasan yang sangat membantu, terima kasih banyak saudara @dsatria

Terima kasih juga sudah memberi komentar

sebuah postingan yang sangat bermanfaat dan bermakna.. terima kasih Bang @dsatria.
Salam Indonesia

Saya tidak bermaksud menggurui tapi tujuannya agar kita lebih baik.

Tulisan yang sangat membangun

Bagi pemula agar lebih hati-hati dalam menulis.

Insyaallah mulai hari ini akan meningkatkan kualitas tulisan saya

Ya harus begitu kawan. Namanya juga usaha untuk menjadi lebih baik.

Kadang-kadang bukan hanya karena tidak memperhatikan tulisannya ketika menulis. Tapi, ada juga yang meragukan kaedah kepenulisan itu sendiri karena belajar menulis secara otodidak. Misalnya, dulu saya sering ragu saat menulis kata "di sana, di mana dan di saat". Namun, setelah membaca tulisan Bapak, keraguan saya mulai hilang. Teruskan bimbingannya, Pak. 😃

Tipsnya adalah, bila ditemukan keragu-raguan dalam menulis kata-kata, langsung buka google cari kamus online. Saya rasa kita tidak perlu repot memikirkannya.

Terima kasih sarannya.

Terkait cara membuat paragraf yang singkat, idealnya berapa karakter, Pak?

dan..... yang baku adalah saksama, bukan seksama :-D ulasan yang menarik , Pak.

Terima kasih atas koreksinya.

Aku termasuk yg amburadul hahay

Kayanya merasa nihh Bang @kakilasak. wkwkwkkk
😅😅😅😅

sama.
hahahah

Terima kasih atas ulasannya Pak @dsatria
Sangat bermanfaat😊

Sama-sama semoga ada peningkatan di setiap tulisan kita.