You are viewing a single comment's thread from:

RE: Kesombongan Bukan Sesuatu Untuk Dimonopoli

in #writing7 years ago

aha! '300 words standard' bagi sebagian kami 'makhluk visual lemah verbal' terkadang bervalue kesombongan tersendiri diluar...okelah, ini memang platform blogging, platformnya 'penulis'... dimana 'artist's statement' pun dituntut berpanjang-panjang untuk layak masuk dalam mahkota kurasi komunitas-gahar-SP yang 'verbal-minded', literer-akut, hambur-kata. Stigma yang berasa agak kurang adil mempertimbangkan bahwa proses menggambar sendiri sering makan waktu sekian jam yang kurang-lebih sama dengan mempersiapkan konten padat verbal. Mungkin ini bisa jadi pertimbangan bahan diskusi Socrates dan Antisthenes selanjutnya di kedai kopi Bang Karni Ilyas :D

Sort:  

Ini bukan 300 kata, ini sudah lebih dari 800 kata, dan jujur, saya masih merasa kurang, masih banyak yang bisa saya tuliskan. Maaf kalau ini kelihatan sepeerti sombong. Tapi kalau perkara membual, saya memang jago (sombong dikit, ah!) Hehe.

Dan jika saya membuang paragraf ke sembilan yang berisi testimoni asbabun nuzul artikel ini (yang mungkin bisa dianggap sebagai artist statements) saya masih punya lebih dari 600 kata.

Screenshot_2018-05-23-21-46-12.png

Saya tidak akan membuang seksi Sumber dan Saran Bacaan, tapi saya bisa membuang seksi Terimakasih jika itu dianggap tidak penting juga, dan saya masih punya lebih dari 600 kata.

Screenshot_2018-05-23-21-49-56.png

Tetapi jujur, saya tidak merasa ada yang harus dibuang dari 833 kata itu. Bagi saya, setiap kata di sana penting, sebab saya menikmati menuliskan setiap kata itu di dalam prosesnya, sebagaimana saya yakin Mas @anomt juga menikmati setiap menit yag dilewati saat menciptakan sebuah gambar. Dan saya ngga paham hubungan jumlah kata ini dengan kurasi dari komunitas-gahar-SP yang 'verbal-minded', saya bahkan tidak paham jika komunitas sejenis itu ada. Ya, saya memenangkan beberapa kali Liga Excellence karena jumlah kata yang saya tuliskan di dalam artikel juga komentar-komentar, tapi sekali lagi, sayaa tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak fair.

Terkait dengan komunitas art, saya sendiri sudah sekian lama memiliki pertanyaan terkait apresiasi yang didapat para art-steemians, saya bahkan pernah mengungkapkan kepada @achieymasrur rencana untuk mengumpulkan para pegiat seni gambar di Indonesia dalam sebuah grup Discord. Dari Achie lah saya kenal nama @anomt. Tapi apa daya, saya juga hanya memiliiki kekuatan sedikit sekali saat ini, sehingga rencana tadi terpaksa tidak (belum) berjalan.

Terimakasih Mas @anomt. Saya sangat menghargai komentarnya. 😀